Jumat dan Sabtu, 26 dan 27 Agustus 2011
dua hari yang menggembirakan,
bertemu dengan Br. Bambang.
Banyak cerita lucu terdengar,
banyak renungan yang perlu direfleksikan,
biar tugas mendatang lebih terasa menyenangkan,
menapak hari - hari dengan senyuman.
Ada kalimat hiperbola terucap
selama dua hari yang segar itu :
jatuh tigabelas kali misalnya,
untuk menggambarkan
jeleknya jalan yang harus ditempuh
untuk ,menjadi guru di tempat terpencil,
seperti terkucil.
Atau ketulusan seorang ibu guru,
di suatu desa di daerah Klaten,
dengan gaji sak bruttt...
( hanya segumpal angin yang keluar ),
tetapi dapat menikmati makan siang
nasi dengan sayur bening dan sambal,
dan kegembiraan terpancar di tutur kata sang ibu guru.
Mungkin juga takdir
yang berkata lain,
di suatu waktu,
di suatu tempat,
tak ada yang tahu,
semua sudah digariskan
menuju batas akhir,
menghadap Ilahi
dan hanya tertegun yang muncul.
Dan kesadaran
haruslah muncul,
sesudah dua hari yang ceria,
dengan canda yang menyenangkan.
Mungkin akan muncul lagi kerinduan
untuk bertemu
di kelak kemudian hari,
mengingat kembali
apa yang telah didapat,.
apa yang menjadi tekad,
apa yang akan digiatkan,
apa yang telah dikuatkan,
hanya hati di dalam
yang tahu
sejujurnya.
Yang sudah lalu biarlah berlalu
dan ada yang perlu
diperbaharui
selalu,
menyongsong esok hari
yang menanti.
Buktikan tekadmu.