Catatan kecil tentang keseharian Helen Muliadi di lingkungan sekolah SD dan SMP Budi Mulia, Pangkalpinang, Bangka. Mengais hikmah dan kebijaksanaan yang dapat ditemukan. Blog ini dibuat pada hari Minggu, 8 Agustus 2010.
Sabtu, 20 Oktober 2012
Menangislah... menangis
Menangislah... menangis
wahai guru sang pendidik
melihat kemajuan jaman
menggerus ajaran masa lalu
yang dulu menjadi teladan
sekarang adalah ajaran kuno
tak memberikan keuntungan materi
di jaman sekarang,
ketika proses dianggap sebelah mata
hasil yang jadi tujuan utama,
tak ada keringat bercucuran
yang ada uang disumpalkan.
Menangislah... menangis
wahai guru sang pendidik
melihat kemajuan jaman
menggerus ajaran masa lalu
yang dulu menjadi teladan
sekarang adalah lagu kuno
karena banyak jalan pintas
yang penting hasil
bukan proses
dan nilai rapor satu - satunya tujuan
segala cara dilakukan
demi tercapainya harapan.
Menangislah... menangis
wahai guru sang pendidik
melihat kemajuan jaman
menggerus ajaran masa lalu
yang dulu menjadi teladan
sekarang adalah rintih sayup
dan menangislah... menangis
jika masih ada airmatamu yang tersisa
di kelopak mata kehidupan
mungkin bukan air mata yang mengalir
sudah berubah jadi tetesan darah
tak ada lagi cucuran keringat bercampur baur
hanya krim pelembab muka yang terseka.
Menangislah... menangis
wahai guru sang pendidik
jaman sudah berubah,
sadarlah
dan siumanlah
airmata tak akan menyelesaikan masalah
hanya menambah beban di kehidupan ini.
Hanya perlu seulas senyum merekah
di ujung senja hari ini.
Ketika kami berdesakan
Ketika kami berdesakan
di ruang - ruang kegembiraan
dengan riuh hingar bingar celoteh
dan semangat belajar
tak mau ketinggalan,
memandang penuh harap
ke arah barat almamater :
" cepatlah usai penantian ini,
biar semangat terus bertambah,
prestasi terus diraih,
dan kasihilah sesama
terpateri di hati,
dilakoni sepenuh bakti
demi almamater sang suri "
Ketika kami masih berdesakan
di ruang - ruang kegembiraan
dengan riuh hingar bingar celoteh
biarkan ini tetap dijalani
dengan semangat dan harap
mendorong setiap langkah kami.
Ketika kami berada di ruang kegembiraan
dengan riuh dan semangat berbagi
ilmu dan kasih
biarkan ini tetap dijalani
demi ibunda kami,
almamater ini.
Ketika kami tetap bersemangat berbagi
di almamater ini
dan masih.
di ruang - ruang kegembiraan
dengan riuh hingar bingar celoteh
dan semangat belajar
tak mau ketinggalan,
memandang penuh harap
ke arah barat almamater :
" cepatlah usai penantian ini,
biar semangat terus bertambah,
prestasi terus diraih,
dan kasihilah sesama
terpateri di hati,
dilakoni sepenuh bakti
demi almamater sang suri "
Ketika kami masih berdesakan
di ruang - ruang kegembiraan
dengan riuh hingar bingar celoteh
biarkan ini tetap dijalani
dengan semangat dan harap
mendorong setiap langkah kami.
Ketika kami berada di ruang kegembiraan
dengan riuh dan semangat berbagi
biarkan ini tetap dijalani
demi ibunda kami,
almamater ini.
Ketika kami tetap bersemangat berbagi
di almamater ini
dan masih.
Langganan:
Postingan (Atom)