Sabtu, 20 Oktober 2012

Menangislah... menangis


Menangislah... menangis
wahai guru sang pendidik
melihat kemajuan jaman
menggerus ajaran masa lalu
yang dulu menjadi teladan
sekarang adalah ajaran kuno
tak memberikan keuntungan materi
di jaman sekarang,
ketika proses dianggap sebelah mata
hasil yang jadi tujuan utama,
tak ada keringat bercucuran
yang ada uang disumpalkan.


Menangislah... menangis
wahai guru sang pendidik
melihat kemajuan jaman
menggerus ajaran masa lalu
yang dulu menjadi teladan
sekarang adalah lagu kuno
karena banyak jalan pintas
yang penting hasil
bukan proses
dan nilai rapor satu - satunya tujuan
segala cara dilakukan
demi tercapainya harapan.


Menangislah... menangis
wahai guru sang pendidik
melihat kemajuan jaman
menggerus ajaran masa lalu
yang dulu menjadi teladan
sekarang adalah rintih sayup
dan menangislah... menangis
jika masih ada airmatamu yang tersisa
di kelopak mata kehidupan
mungkin bukan air mata yang mengalir
sudah berubah jadi tetesan darah
tak ada lagi cucuran keringat bercampur baur
hanya krim pelembab muka yang terseka.

Menangislah... menangis
wahai guru sang pendidik
jaman sudah berubah,
sadarlah
dan siumanlah
airmata tak akan menyelesaikan masalah
hanya menambah beban di kehidupan ini.
Hanya perlu seulas senyum merekah
di ujung senja hari ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon mencantumkan identitas anda yang jelas dan sebenarnya. Komentar dari Anonim tidak akan ditampilkan. Terima kasih.