Kamis, 24 Mei 2012

Sejenak

Sejenak,
duduklah di sini, sayang
setelah penat menerjang
dan jenuh mendera,
diguyur ujian
selama bulan lalu,
dan mendaki
di gunung terjal usaha meraih nilai terbaik.

Sejenak,
legakan napasmu, sayang
di pundak papa,
melabuhkan lelah pikiran,
biarkan menguap
ke seantero angkasa,
dan air matamu
biarkan mengalir setetes,
bercampur keringat papa
di dada kelegaan ini.

Sejenak,
bersitkan senyummu, sayang
karena itu adalah cahaya
di dalam hati papa,
seperti kerlip bintang
di langit sana,
karena anak papa
adalah bintang di hati papa,
walau tak secerah sinar rembulan,
tak seterik matahari siang.

Sejenak,
mari kita tersenyum  bersama
dengan mama di tengah,
mari kita tertawa bersama,
sejenak.
Besok,
jalan akan berbeda lagi.
Sejenak,
kita lupakan tantangan yang menunggu di depan,
sejenak.