Minggu, 06 November 2011

Peluk daku, Guru ! (Cerita Pertama)

Peluk daku, Guru !
Semalaman aku tak bisa lelap,
selalu terngiang suara gaduh,
pertengkaran ayah dan ibu,
tentang tagihan yang harus dibayar,
tentang kesehatan ibu yang kian memburuk.
tentang atap rumah yang bocor,
tentang motor ayah yang sering mogok,
tentang nilai ulanganku yang jelek,
tentang tetangga yang nyinyir,
tentang segala tentang.


Peluk daku, Guru !
Pagi ini aku bangun terlambat,
cuma cuci muka,
sikat gigi
tanpa sarapan,
terburu - buru berlari
karena ayah sudah menunggu
dengan suara klakson yang hingar bingar
dan omelan rutin di pagi hari.

Peluk daku, Guru !
di kelas aku bikin keributan,
mencari perhatianmu sesaat,
kugedor meja,
kuganggu teman,
kulampiaskan risauku,
hanya supaya aku diperhatikan,
tolong batinku,

segarkan pikiranku,
biar aku tak menangis,
tersedu dalam hati.


Peluk daku, Guru !
siang yang sepi di rumah,
ayah sibuk di luar,
mencari uang untuk sekolahku,
ibu mengurus adik kecilku,
yang rewel dan ingusan,
aku hanya makan siang,
sepiring nasi

dengan lauk mata sapi
dan kerupuk yang disiram kecap hitam.

Peluk daku, Guru !
hati yang sunyi di malam hari,
suara jangkrik terdengar merintih,
pe er tak bisa kukerjakan,
les tak mampu kuikuti,
tak ada yang membayar,
ayah pulang dengan wajah letih,
dan tidur cepat dengan dengus turun naik,
ibu meninabobokan adik kecilku,
alunannya menyusup ke dalam relung hatiku,
sampai kapan ini terjadi ?

Peluk daku, Guru !
walau hanya sesaat,
tanpa ada getar kasih,
cukuplah untuk melipur hati.
Biarkan sedu sedan ini
mengalir di dadamu,
dan akan terpatri di ingatanku,
Guru memeluk aku,
karena permintaanku.


Peluk daku, Guru !
Guru,
peluk daku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon mencantumkan identitas anda yang jelas dan sebenarnya. Komentar dari Anonim tidak akan ditampilkan. Terima kasih.